Karawang, BicaraMedia.com – Kondisi tujuh ruangan kelas di SD Negeri Pacing 2, Desa Pacing, Kecamatan Jayakerta, memprihatinkan dan tidak layak untuk digunakan belajar. Tiga ruangan kelas bahkan nyaris roboh sehingga siswanya terpaksa belajar di halaman sekolah.
Dikatakan Sekretaris Desa (Sekdes) Pacing, Pupung Fudholi, terdapat tiga ruangan mengalami kerusakan paling parah. Pada ketiga ruangan kelas ini, tampak bagian atap plafonnya sudah ambruk, dengan lubang-lubang menganga.
Ketiga ruangan yang rusak parah ini dikunci dan tidak pernah dipakai lagi karena pihak sekolah khawatir ruangan ini sewaktu-waktu ambruk.
Lantai kelas juga banyak mengalami kerusakan. Keramik lantai pecah-pecah dan sebagian terlihat amblas ke bawah. Di ketujuh ruangan kelas tersebut, hampir seluruh kusen pintu dan jendela dalam kondisi berlubang akibat lapuk.
Akibat ditutupnya dua ruangan kelas, pihak sekolah terpaksa memindahkan para siswanya untuk belajar di lokasi darurat. Halaman sekolah dipilih sebagai lokasi pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa kelas 4 dan 5.
“Ada sebanyak 191 siswa dengan 8 orang guru. Berdasarkan hasil laporan bahwa untuk waktu pembelajaran kelas 4 dan 5 sementara bergantian dikarenakan ruang kelas yang digunakan tidak layak.
Sementara faktor ketidaklayakan kelas diakibatkan bangunan sudah rapuh dan perlu renovasi total,” ungkap Pupung.
“Dan Kepala Sekolah mengaku sudah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan dan Olahraga lalu dijanjikan sekitar bulan Maret – April akan direalisasi tapi sampai sekarang belum ada konfirm dari pihak terkait,” ulasnya.
Terpisah, Kepala Desa Pacing, Wawan, dalam siaran persnya menyampaikan rasa keprihatinannya dengan kondisi proses belajar mengajar di SDN Pacing 2.
Menurutnya, sudah hampir satu tahun siswa -siswi belajar diemperan (halaman) sekolah. Karena ruangan kelas mereka sudah tidak layak lagi digunakan.
“Kami memohon kepada Pemkab Karawang agar lebih prihatin lagi dan lebih memprioritaskan pembangunan dibidang infrastruktur pendidikan. Karena kondisi belajar seperti ini dapat membuat mental anak -anak (siswa siswi) terganggu dan tidak memiliki semangat belajar,” ujar Wawan.
Ia pun berharap, Pemkab Karawang segera menindaklanjuti melalui Dinas Pendidikan untuk segera turun ke SDN Pacing 2. Dan dirinya selaku kepala desa akan segera mendatangi dinas pendidikan dan olahraga Kabupaten Karawang.
“Saya Insya allah akan mendatangi kepala dinas pendidikan dan memohon agar terketuk hatinya untuk segera memprioritaskan pembangunan SDN Pacing 2,” tutupnya.