KARAWANG | BICARAMEDIA.COM | Rumah salah satu warga di dusun Kedungmundu RT 012/04 Desa Kutakarya Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang tinggal di rumah yang jauh dari kata layak. Mereka tinggal bersama keluarga menempati rumah dari bilik bambu dengan kondisi memperihatinkan dan terlihat dibeberapa titik bangunan sudah doyong dan nyaris roboh.
Pemilik rumah tersebut bernama Lasum. Pantauan awak media di lokasi, kondisi rumah yang dihuni Lasum bersama keluarganya jauh dari kata layak, dengan lantai yang masih beralaskan tanah dan terkesan kumuh. Selain itu, atapnya pun terlihat sudah lapuk dan kerap bocor saat turun hujan.{21/10/2024}
Dinding rumah yang terbuat dari bilik bambu itu juga sudah hampir seluruhnya bolong. Tak ada kata sempurna di semua sisi rumah yang ditempati keluarga Lasum tersebut.
“Harus bagaimana lagi pak, saya harus terima kondisi seperti ini, walaupun memang sebenarnya saya juga khawatir dan takut dengan keadaan rumah seperti ini, kalau ada hujan yang di barengi angin disitulah ketakutan dan was was saya, karena kayu kayunya sudah banyak yang keropos, jujur saya takut, tapi harus bagaimana lagi pak.” Keluh Lasum dengan nada pilu dan terlihat berkaca kaca di bola matanya.
“Kasihan melihat Suami dan istri pak kalau lagi ada hujan di malam hari, saya sering terjaga sambil begadang karena takut terjadi ambruk. Kalau hujan besarnya di siang hari saya bersama keluarga numpang di tetangga karena takut ambruk.” Ungkap Lasum
“Ya mau gimana lagi pak, pekerjaan saya hanya serabutan, penghasilan pas pasan. Mudah mudahan ada yang bisa membantu.” pungkasnya
Sementara menurut MR salah seorang warga lain yang menurut pengakuannya saudara dari Lasum mengatakan kepada awak media, bahwa rumah milik Lasum terlihat sudah sangat memprihatinkan dan rentan ambruk.
“Saya prihatin melihat kondisi rumah pak Lasum dengan keadaan yang sudah pada bocor dan sudah banyak di ganjel pula karena sudah doyong, miris rasanya takut kalau lagi tidur roboh ketimpa rumah.” Ucap MR
Dia juga menjelaskan tentang rumah Lasum yang sampai saat ini belum mendapat bantuan dari pemerintah hanya karena belum memiliki sertifikat dan masih atas nama orangtuanya.
“Saya merasa kasihan sama pak Lasum sudah jelas rumahnya tidak layak huni, tapi cuma karena alasannya sertifikat masih atas nama orangtua ga bisa di bangun, sedangkan untuk ganti nama sertifikat pun dia ga ada, kerjaannya cuma serabutan, sedih kadang saya melihatnya.” Bebernya sembari greget.
“Ya mudah mudahan ada pihak yang mau dan bisa membantu kondisi pak Lasum pak, gitu aja saya mah, kasihan pak.” Pungkasnya.
(Red)