BEKASI || BICARAMEDIA.COM – Proyek Saluran irigasi di Desa Bantarjaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, yang merupakan bagian dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), yang sedang dikerjakan tidak transparan tanpa ada papan proyek diduga sengaja di tutup-tutupi dari masyarakat, sehingga tidak ada transparansi publik, Kamis (31/10/2024).
dengan adanya papan informasi proyek setidaknya kontraktor juga ikut menjalankan peraturan Undang Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dan pada Kepres Nomor 80 Tahun 2003 yang mana rekanan wajib menginformasikan kepada publik seperti nama perusahaan pelaksanaan dan pengawasan, kemudian volume tinggi/panjang, tanggal pelaksanaan, masa berakhir pekerjaan, sumber dana dan jumlah anggaran kegiatan dan itu perlu diketahui oleh masyarakat luas.
Saat LSM Prabhu Indonesia Jaya bersama awak media mendatangi lokasi proyek. Mereka menduga menemukan kejanggalan dalam metode pekerjaan yang dinilai asal-asalan dan dilakukan di tengah kondisi saluran banjir.
“Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya, N. Rudiansah, mengatakan terhadap kualitas dan dugaan pemasangan batu belah pada saluran tersebut. Diduga Pekerjaan ini terkesan asal-asalan, dengan pemasangan batu yang dilakukan di atas lumpur diduga tanpa penggalian terlebih dahulu. Batu hanya ditancapkan di dalam lumpur, lalu dipendam dengan tanah, dan baru kemudian ditambahkan campuran semen dan pasir di bagian atasnya. Diduga cara ini tidak akan menghasilkan Tembok penahan Tanah (TPT) yang kuat dan tahan lama,” ujar Rudiansah di lokasi proyek.
Salah satu pekerja di lokasi mengatakan,” bahwa proyek ini dikerjakan secara borongan, dengan tarif Rp.60 Ribu per meter untuk satu sisi dan Rp.120 Seratus dua Puluh Ribu untuk dua sisi,” Proyek ini milik Bang Mamat, dan kami dibayar berdasarkan jumlah meter yang dikerjakan,” tuturnya.
Melihat kondisi tersebut, Rudiansah mendesak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) untuk segera turun ke lokasi guna memeriksa dan memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
“Kami berharap BBWS melakukan pemantauan langsung agar masyarakat bisa mendapatkan infrastruktur yang kokoh dan bermanfaat jangka panjang,” pungkasnya.
(Taram)