KARAWANG || BICARAMEDIA.COM – Setelah sebelumnya ramai oknum Guru SMAN 1 Cibuaya diduga menghalang-halangi tugas jurnalis yang hendak mengkonfirmasi terkait adanya dugaan pungutan sebesar Rp.500 ribu per-siswa disekolah tersebut. Komite SMAN 1 Cibuaya pun angkat bicara.
Dikatakan Baron, selaku Anggota Komite, pihaknya memahami apa yang menjadi tugas dari Jurnalis. Hanya saja, disesalkannya, kejadian tidak menyenangkan yang terjadi antara oknum guru IK dengan wartawan kemarin tidak seharusnya menyangkutpautkan dengan sekolah.
“memang anda itu sedang bertugas nggak jadi masalah itu hak asasi anda dari pihak media. Tapi jangan melingkupkan satu sekolahan. Karena satu sekolah itu kadang-kadang tidak semua orang tersebut seperti itu,” kata Baron.
” justru yang jelas itu yang kena yang ditentukan sama pihak media. Bahkan kami menengahi tadi. Jadi intinya kita ngejaga image dari pihak media, kita menjaga Image dari pihak sekolah, kita kan sudah dewasa yang kecil itu jangan sampai besar, ech ini malah melambung,” ucapnya menyesalkan.
Sebelumnya, Oknum Guru SMAN 1 Cibuaya diduga menghalang-halangi tugas wartawan yang hendak mengkonfirmasi terkait adanya dugaan pungutan sebesar Rp.500 ribu per-siswa disekolah tersebut.
Sikap arogan dan tak terpuji oknum guru bernama Imal Kurnia tersebut, terlihat dari ucapan yang dilontarkannya kepada awak media.
“Arek naraon sia kadarie, eweh urusan (mau apa kamu kesini, gak ada urusan),” kata Imal Kurnia dengan nada meninggi dalam bahasa sunda.
Ucapan kasar dan tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik itu dilontarkannya ketika sejumlah wartawan hendak menemui dan mewawancarai Kepala Sekolah SMAN 1 Cibuaya.
Meski sudah coba menjelaskan alasan ingin menemui Kepala Sekolah, hendak melakukan namun Imal Kurnia malah memanggil satpam untuk mengusir awak media.
“Coba satpam bawa keluar amankan” ujarnya dengan sombong.
Reporter : Madun