KARAWANG || BICARAMEDIA.COM – Pelaku Seni dan Budaya Kabupaten Karawang Hendra Wijaya. TNI-Polri dan ASN untuk netral di Pilkada kabupayen Karawang 2024. Hal tersebut demi terwujudnya pilkada damai.
“Perlu ditekankan adalah netralitas aparat TNI, Polri dan seluruh ASN (dalam Pilkada),” kata Hendra Wijaya Pimpinan Laboratorium Teater Lumbung Karawang kepada IWOI, Kamis (7/11/2024).
Hendra mengatakan jika aparat negara berpihak pada salah satu pasangan calon, maka akan mempengaruhi jalannya pilkada. Sebab aparat berpotensi untuk menggerakkan perangkat negara lainnya.
“Jelas bahwa ketika aparat negara berpihak pada salah satu calon, tentu bisa berpotensi menggerakkan perangkat-perangkat negara. Sehingga secara aturan aparat negara harus netral,” ujarnya.
Di sisi lain, Hendra membagikan tips dalam memilih pemimpin. Menurutnya, ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu rekam jejak dan gagasan dari cabub dan Cawabub.
“Hal yang harus dilihat pertama (dalam memilih pemimpin) adalah rekam jejaknya, apakah benar-benar selalu berdampak baik bagi masyarakat atau malah meninggalkan jejak hitam,” tuturnya.
“Kemudian melihat gagasan dan rencana strategis ke depannya, karena kita membutuhkan pemimpin cerdas dan mampu bekerja,” lanjutnya.
Sebelumnya, Hendra juga mengingatkan agar masyarakat Seniman dan Budayawan menolak politik uang dalam memilih calon kepala daerah. Sebab, kata dia, pilihan mereka akan menentukan nasib daerah dalam lima tahun ke depan.
Seniman dan Budayawan harus mengambil haknya dalam memilih calon pemimpin, karena di bilik suaralah penentu nasib setiap daerah lima tahun ke depan,” kata Hendra.
Hendra mengatakan setiap orang memiliki peran untuk menjaga pesta demokrasi yaitu pilkada berjalan dengan kondusif. Salah satu caranya ialah dengan saling menghargai perbedaan pendapat dan pilihan.
“Apalagi di kalangan mayarakat seni tentu ada banyak perspektif dan masing-masing memiliki pilihan. Dan jangan mudah terprovokasi terhadap isu-isu liar yang tidak tervalidasi kebenarannya,” ujar Hendra.
Sementara itu, Hendra turut mengingatkan agar Seniman dan Budayawan tidak terlibat dalam praktik politik uang. Dia menekankan pilkada untuk memilih pemimpin, bukan untuk mendapat sogokan.
“Pemilihan kepala daerah bukan untuk mendapatkan sogokan, melainkan untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu memimpin kita ke depan. Khususnya di tataran seniman dan budayawan yang harus lebih paham untuk menolak money politic, karena hal tersebut sangat merusak moral dan karakter bangsa,” lanjutnya.
Reporter : Madun