SERAGEN | BICARAMEDIA.COM | Ada ada saja yang satu ini cukup bermodalkan filter sebuah aplikasi yang dapat merubah tampilan wajah, menjadi rupawan pemuda asal Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang berprofesi sebagai tukang arit bernama Susanto, berhasil tipu wanita asal banyumas berinisial (T) yang saat ini tengah bekerja sebagai (TKW) di Taiwan, hingga ratusan juta, dengan janji akan di nikahi. Rabu, (16/10/2024).
(T), wanita asal Banyumas, Jawa Tengah, harus mengelus dada, mengingat dirinya berhasil terkena tipu daya dari seorang pria asal Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah bernama Susanto, karena dirinya harus merugi hingga ratusan juta dengan janji hubungan percintaan hingga ke arah pernikahan
Dari keterangan (T) dirinya menjelaskan bahwa awal mula hubungan itu terjalin dari perkenalan nya lewat sosial media TikTok, hingga akhirnya kedekatan itu pun sampai ke arah komunikasi pribadi menggunakan WhatsApp, hingga terkena tipu daya tersebut.
“Awalnya sih kenal di tiktok, lalu kita sampe ke whatsapp, dan banyak janji yang di bicarakan susanto ke saya” Ungkapnya
Tak sampai di situ, Kakak dari korban (T) pun menjelaskan bahwasanya dirinya sangatlah kaget, karena sempat berkomunikasi via whatsapp dengan Susanto, namun tidak pernah mengetahui bahwa Susanto sering meminta uang kepada adiknya yang berada di negara Taiwan sebagai TKW, karena hanya sebatas mengenalkan diri dan tidak lebih
“Loh ya saya juga kaget, ini soalnya bukan uang kecil kalo sampai ratusan juta gitu, karena waktu itu dia telfon via whatsapp itu hanya kita saling mengenal bukan ke arah janji pernikahan” Jelas Kakak Korban yang enggan di sebutkan namanya
Dari keterangan teSusanto mengakui dengan bukti transferan yang mencapai kurang lebih 135 juta, namun saat di mintai keterangan lanjut perihal korban meminta uang nya untuk di kembalikan, dirinya berdalih bahwa ini bukan saya yang meminta, walaupun ada bukti Screenshoot percakapan via Whatsapp dirinya mengancam hingga memberitahukan uang tersebut untuk di belanjakan ke material rumah dan lainya.
“Ya memang ada kiriman uang, tapi bukan saya yang minta, tapi itu saya di kirim, dan jika bila (T) mau uang nya kembali agar datang langsung beserta keluarga ke rumah saya” Pungkasnya
Dari keterangan tersebut korban (T) dan keluarga meminta kepada pihak berwajib untuk bisa melakukan persuasif hukum dalam keterangan tersebut dan memohon agar bisa uang nya kembali.
(Red)