BEKASI || BICARAMEDIA.COM – Berlangsung di Aula KH. Noer Ali Kantor Bupati Bekasi , Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Dengan Industri (FKLPI) Provinsi Jawa barat pada Rabu (12/2/2025) menggelar Rapat Kerja perdananya di tahun 2025.
Dalam Rapat Kerja tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Immanuel Ebenezer dan 150 perwakilan praktisi Human Resource dari ASPHRI, IPHRD, Perwakilan BLK dan FKLPI-D Se-Jawa barat.
Rapat kerja pertama FKLPI-D Prov Jabar ini dimulai dengan laporan panitia pelaksana yang di sampaikan oleh perwakilan panitia pelaksana Sriyanto.
Selanjutnya, laporan yang disampaikan oleh Ketua FKLPI-D Provinsi Jawa barat, Assoc Profesor Benny Tunggul terkait pembentukan, program kerja dan kegiatan FKLPI-D untuk tahun 2025 dan program kerja jangka pendek sampai tahun 2027.
Di kesempatan yang sama menjelang makan siang, Wakil Ketua FKLPI Pusat, Yusuf Adriyanto, S. Kom. MM. Menyampaikan pemaparan tentang fungsi, peran tugas dan tanggung jawab FKLPI-D dalam menjembatani BLK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta sejumlah tips agar FKLPI-D bisa berhasil menjalankan program kerja secara mandiri.
Selepas jamuan makan siang, acara raker berlanjut dengan sambutan dari Kadisnaker Provinsi Jawa barat – Dr. Teppy Wawan Dharmawan, SH dan sambutan pengarahan sebagai “Keynote speaker” oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer.
Di akhir Rapat Kerja FKLPI-D Provinsi Jawa barat di isi dengan dialog interaktif dengan salah satu panelis, Dr. Yosminaldi, SH, MM yang juga Ketua Umum ASPHRI dan Wakil Ketua FKLPI-D Provinsi Jawa barat.
Dr. Yosminaldi SH.MM, Ketua umum ASPHRI menjelaskan bahwa aspek “Softskill” Menjadi domain terpenting dalam dunia kerja saat ini.
“Aspek “Softskill” menjadi domain terpenting dalam dunia kerja saat ini. Di karenakan aspek “Hardskill” Sudah didominasi oleh teknologi 4.0 dan 5.0, maka peran manusia menjadi sangat sentral di era Society 5.0. Maka dari itu, kecanggihan teknologi digital dan Al harus diimbangi dengan kendali dan keterlibatan manusia secara terukur.” Ucapnya.
“Dan di karenakan teknologi robotisasi dan Al yang makin canggih tersebut, maka harus bisa selalu “under control” agar tidak merajalela menguasai kehidupan umat manusia.” Tandasnya mengakhiri penjelasannya.
Sementara itu, Wakil Mentri Ketenagakerjaan RI Immanuel Ebenezer menekankan bahwa Presiden Prabowo tetap mendukung penuh kegiatan kegiatan terkait dengan peningkatan kompetensi serta pembukaan peluang kerja bagi lulusan BLK di seluruh Indonesia.
“Terkait dengan maraknya praktik percaloan dalam perekrutan tenaga kerja secara tegas mengajak semua “stakeholder” ketenagakerjaan, khususnya di kawasan kawasan industri untuk menolak praktik kotor tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan sinergitas semua pihak untuk tidak mentolerir praktik ilegal tersebut.” Pungkasnya dengan nada tegas.
Di tempat yang sama, RR Meilani Aseaningrum selaku Ketua IPHRD Kabupaten Bekasi yang juga merupakan Sekretaris FKLPI Provinsi Jawa Barat turut menyampaikan pemaparan terkait dengan tuntutan dan kondisi dunia industri saat ini terkait dengan kompetensi tenaga kerja.
Kadisnaker Provinsi Jawa barat dan Kepala BLK Provinsi Jawa barat juga menyampaikan sejumlah pemaparan terkait dengan kondisi dunia ketenagakerjaan dan kegiatan kegiatan BLK saat ini untuk bisa mewujudkan “link and match” BLK dengan DUDI.
(Red)